METRO – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro dibawah kepemimpinan Wali Kota Wahdi Siradjuddin memberikan perhatian serius terhadap penanganan kasus stunting di kota setempat.
Dimana, untuk menekan angka stunting Pemkot melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), PKK, GOW, Dharma Wanita dan lainya. Upaya ini terbukti berhasil dengan penurunan angka stunting di Kota Metro yang signifikan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), Wahyuningsih mengatakan, angka stunting di Kota Metro saat ini berada di angka 7,1 persen.
Angka ini lebih ini rendah dari target nasional untuk Kota Metro pada tahun 2024 ini yaitu 14 persen.
“Penurunan angka stunting kita sangat signifikan, semua OPD bersinergi menekan stunting. Dari yang sebelumnya kita di angka 19 persen turun menjadi 10 persen dan sekarang menjadi 7,1 persen,” kata dia saat diwawancarai, Selasa (16/7).
“Berkat penurunan ini kita juga mendapat penghargaan dari pemerintah pusat pada bulan Juni 2024 lalu saat peringatan Harganas,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, dalam menurunkan angka stunting ini, berbagai pihak mulai dari OPD, PKK Dharma Wanita, GOW dan lainya berkolaborasi. Selain itu, adanya program JAMAPAI yang merupakan program Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin juga sangat membantu menekan angka stunting.
“Iya semua terkolaborasi dalam menurunkan stunting ini. PKK juga dibawah buk Silfia Naharani juga sangat perhatian pada stunting. Jadi PKK ini punya Posyandu binaan disetiap kelurahan,” jelasnya.
“Jadi para kader PKK akan memberikan edukasi kepada ibu yang memiliki batita dan balita agar selalu memperhatikan asupan gizi terhadap anak,” paparnya.
Wahyuningsih menuturkan, DP3PPKB sendiri memiliki 390 kader yang tersebar di 22 kelurahan yang ada di Kota Metro. Para kader ini akan memberikan pendampingan kepada remaja sebelum menikah.
Para remaja sebelum menikah diminta untuk melakukan cek kesehatan baik itu tekanan darah, HB, indeks masa tumbuh dan lainya. Ini agar nantinya remaja tersebut tidak melahirkan anak yang stunting.
“Dalam tes kesehatan ini juga nanti pasangan yang menikah diberi tahu apakah bisa langsung melaksanakan program hamil atau belum. Kalau dari hasil cek kesehatan ini bagus semua ya boleh setelah menikah langsung program hamil,” ucapnya.
Tak hanya masa pra nikah, lanjut dia, saat dalam masa kehamilan pun para kader tersebut akan tetap memberikan pendampingan. Termasuk juga nanti ketika sudah mempunyai anak umur tiga tahun dan lima tahun.
“Kita tetap berikan pendampingan. Untuk di Posyandu juga dibantu dengan kader PKK, GOW dan Dharma Wanita. Jadi memang semua berperan,” tandasnya.(ADV)